Badai Nelgae Hantam Kawasan Pantai Pananan


MANILA--BERITA-KINI: Badai Nalgae menerjang Pantai Pananan di wilayah utara Filipina, Sabtu (1/10).

Badai kedua dalam sepekan terakhir ini bergerak menyusuri rute serupa dengan badai sebelumnya, yang menewaskan puluhan penduduk lokal di sekitar Pulau Luzon.

Institut Meteorologi Tropis India menyebut, beberapa studi menunjukkan bahwa musim hujan berkepanjangan di Asia disebabkan tingginya tingkat konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Namun, belum diketahui secara pasti apakah perubahan iklim ini menjadi penyebab terjadinya hujan atau badai, terutama di wilayah India.

Setelah menghantam Filipina dan Cina pada pekan ini, Badai Nesat mulai mereda dan bergerak menuju utara Vietnam. Pemerintah Cina berusaha menghindari jatuhnya korban jiwa dengan mengevakuasi ratusan warganya. Hingga saat ini, ratusan ribu warga Filipina masih bertahan di beberapa pusat pengungsian.

Musim hujan berkepanjangan, angin kencang, serta badai telah menghancurkan sejumlah kawasan di Asia, seperti India, Thailand, Filipina, Jepang, Cina, Pakistan, dan Vietnam. Sedikitnya 600 orang dinyatakan tewas atau hilang. (BK)

Al-Awlaki, Tokoh Al Qaeda Yaman, Tewas


WASHINGTON--BERITA-KINI: Seorang pejabat senior Amerika Serikat memastikan, Jumat (30/9/2011), bahwa Anwar Al-Awlaki, ulama kelahiran AS yang terkait dengan kelompok Al Qaeda yang bermarkas di Yaman, telah tewas di Yaman. "Saya dapat memastikan dia telah tewas," kata pejabat pemerintah Presiden Barack Obama itu tanpa menyebutkan jati dirinya.

Pemerintah Amerika menganggap Awlaki sebagai "teroris global" tahun lalu dan menjelaskan bahwa negara itu telah memutuskan untuk menangkap atau membunuhnya. AS telah melakukan operasi serangan pesawat mata-mata di Yaman, di mana Awlaki adalah seorang tokoh penting dalam apa yang para pejabat AS gambarkan sebagai afiliasi Al Qaeda paling berbahaya.

Kematian Awlaki menambah daftar pukulan kepada Al Qaeda belakangan ini, termasuk pembunuhan pemimpin jaringan itu, Osama bin Laden, oleh pasukan khusus AS di tempat persembunyiannya di Pakistan pada Mei lalu. Para pejabat intellijen AS mengatakan, jaringan gerilyawan itulah yang melakukan serangan pada 11 September 2001.

Serangan-serangan di AS lemah sekali karena hilangnya beberapa pemimpin penting mereka. Di Washington, anggota parlemen AS, Peter King, yang merupakan ketua komisi mengenai keamanan dalam negeri, mengatakan, pembunuhan Awlaki merupakan keberhasilan besar dalam perang kami terhadap Al Qaeda dan afiliasinya.

Pada beberapa tahun terakhir, Al-Awlaki telah lebih berbahaya bahkan ketimbang Osama bin Laden. Pembunuhan Al-Awlaki merupakan penghargaan besar bagi Presiden Obama serta pria-pria dan wanita-wanita masyarakat intelijen kami," kata King. Namun, dia mengatakan, AS harus tetap waspada "untuk mengetahui bahwa ada lebih banyak teroris Islam yang ingin melangkah maju dengan senang untuk mendukung penuh pembunuh berbahaya itu.

Seorang pejabat AS menyatakan Awlaki, propagandis penting Al Qaeda Yaman, tewas dalam serangan pesawat mata-mata tak berawak di sebuah kota Yaman yang tepencil, bagian dari operasi serangan udara yang dilancarkan oleh Badan Intelijen Pusat (CIA) AS. Inteelijen AS mengenalinya sebagai "kepala operasi eksternal" Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), yang dianggap sebagai cabang yang paling berbahaya dari jaringan militan itu.

Dia merencanakan dan mengatur serangan langsung terhadap AS," kata seorang pejabat. "Selain itu, Awlaki secara terbuka meminta serangan terhadap orang-orang dan kepentingan AS di seluruh dunia dan menyerukan kekerasan terhadap pemerintah-pemerintah Arab yang ia anggap bekerja menentang Al Qaeda."

Khadafy Ikut Bertempur di Garis Depan


TRIPOLI--BERITA-KINI: Setelah cukup lama tak terdengar suaranya, Aisha Khadafy angkat bicara. Putri pemimpin tersingkir Libya, Moammar Khadafy, itu menegaskan bahwa ayahnya masih berada hidup dan bertempur di Libya.

Dalam pesan suara yang disiarkan oleh televisi Arrai yang berpusat di Suriah, Jumat (23/9/2011), Aisha mengecam pemerintah baru Libya dan menyebut mereka "pengkhianat". "Tetaplah yakin, pemimpin besar kalian baik-baik saja. Dia masih membawa senjata dan bertempur di garis depan," katanya dalam pesan itu. "Kalian pantas bangga pada pemimpin kalian," kata Aisha.

Aisha berada di Aljazair bersama ibu dan dua saudara lelakinya sejak bulan lalu. Pesan itu dia tujukan pada warga Libya yang "bangkit" melawan pemerintah baru (Dewan Transisi Nasional/NTC).

Putri Khadafy itu menyebut anggota NTC sebagai "pengkhianat yang telah melanggar sumpah setia kepada Khadafy." "Orang-orang yang mengingkari sumpah setia itu bisa melakukan hal sama pada kalian," tegasnya. Keluarga Khadafy, yakni Safiya istrinya, Aisha putrinya serta dua anak lelakinya, Hannibal dan Mohammed, kabur ke Aljazair pada 29 Agustus lalu.

Pemerintah Aljazair menerima mereka dengan "alasan kemanusiaan". Ketika pasukan pemberontak menyerbu kompleks kediaman Khadafy, Bab al-Aziziya pada 23 Agustus lalu, mereka tidak menemukan Khadafy dan keluarganya.

Hingga kini keberadaan Khadafy tak terlacak. Namun beberapa laporan menyebut dia kemungkinan berada di wilayah selatan negara itu. "Jenderal Belgasem al-Abaaj, yang kami tangkap Senin, mengatakan Khadafy mengontaknya melalui telepon 10 hari yang lalu, dan katanya dia bergerak diam-diam antara Sabha dan Ghat," kata Mohammed Barka Wardugu, seorang komandan NTC. Abaaj mengatakan Khadafy "ditolong oleh tentara bayaran dari Chad dan Nigeria yang sangat mengenal jalur gurun," imbuh Wardugu.

Dokumen Rahasia Perang Korea Selatan Hilang


SEOUL--BERITA-KINI: Angkatan Udara Korea Selatan (Korsel) saat ini tengah dalam kursi panas.
Penyelidikan dilakukan kepada mereka, setelah dokumen rahasia operasi perang diketahui hilang.

Dokumen rahasia itu menjelaskan rencana operasi perang jika, Korsel terlibat perang dengan negara lain. Diketahui, dokumen tersebut tidak diketahui keberadaannya sejak Agustus lalu. "Pihak militer saat ini terus melakukan penyelidikan mengapa dokumen rahasia itu hilang," ungkap seorang pejabat militer Korsel seperti dikutip The Korea Herald, Sabtu (1/10/2011).

Dua dokumen rahasia ini dikabarkan raib dari markas Angkatan Udara Korsel, tepat setelah Korsel dan Amerika Serikat (AS) menyelesaikan latihan perang bersama.

Latihan yang biasa dilakukan tiap tahun itu, melibatkan puluhan ribu pasukan dari dua negara sekutu itu. Pihak penyelidik militer terus menyisir markas AU Korsel dan beberapa kendaraan militer mereka. Tetapi hal itu hanya menghasilkan kekecewaan karena dokumen yang dicari tidak diketemukan. (BK)

Bom Mobil di Irak Tewaskan 9 Orang


HILLA--BERITA-KINI: Ledakan bom mobil terjadi saat iring-iringan jenazah di dekat sebuah masjid di Irak tengah, Jumat (30/9) malam merenggut sembilan jiwa dan mencederai 19 orang, kata sejumlah pejabat keamanan.

Ledakan itu terjadi sekitar pukul 17.30 waktu setempat (pukul 21.30 WIB) di luar masjid Syiah Nabi Ayub di kota Al-Khafaji, sebelah selatan Hilla, ibu kota provinsi Babil, kata dua pejabat keamanan. (BK)

Israel Luncurkan Serangan Udara ke Jalur Gaza


JERUSALEM--BERITA-KINI: Angkatan udara Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza setelah sebuah roket ditembakkan dari wilayah Palestina itu ke Israel selatan Kamis (29/9).

Roket yang ditembakkan dari Gaza itu mendarat di sebuah bangunan kosong di daerah Shaar Hanegev, kata juru bicara militer Israel. Beberapa jam kemudian, pesawat angkatan udara Israel menembakkan sebuah rudal pada sasaran Hamas di kamp pengungsi Maghazi di Gaza tengah, menurut beberapa warga kamp itu.

Juru bicara militer itu memastikan serangan tersebut merupakan balasan bagi tembakan roket sebelumnya. Tidak ada laporan mengenai korban pada masing-masing pihak. (BK)

Kapal Tanker Kimia Jepang Diserang Perompak di Laut Merah



TOKYO--BERITA-KINI: Kementerian Perhubungan Jepang, Kamis (29/9), mengabarkan sebuah tanker kimia Jepang diserang roket oleh kapal yang diduga perompak di Laut Merah. Namun, seluruh awaknya selamat.

Menurut kementerian, Kapal Ginga Bobcat dengan berat 16.222 ton itu ditembaki kapal kecil itu setelah pengejaran 15 menit mulai sekitar pukul 15.30 waktu setempat (pukul 19.30 WIB) Rabu (28/9). Serangan granat roket menimbulkan lubang selebar 10 sentimeter di jembatan kapal terdaftar Panama itu, yang dioperasikan Tokyo Marine Co.

Namun, tanker dengan awak dari Bangladesh itu tetap melanjutkan perjalanan dengan aman.

Kantor berita Kyodo mengatakan kapal itu membawa asam fosfat dari Maroko menuju India.

Sekitar 45 menit sebelum insiden itu, sebuah kapal bahan kimia lain yang dioperasikan perusahaan yang sama diburu dan ditembaki kapal kecil di kawasan perairan dekat Yaman, kata kementerian tersebut.

Namun, serangan itu tidak mengenai kapal atau awaknya. "Kedua serangan itu diyakini dilakukan oleh perompak," kata seorang pejabat kementerian itu. (BK)

Kantor Al Jazeera di Kairo Kembali Diserang



KAIRO--BERITA-KINI: Polisi menyerang kantor saluran berita Al Jazeera di Kairo, Kamis (29/9).
Polisi juga menyita peralatan dalam serangan kedua bulan ini.

"Kami terkejut ketika beberapa pejabat menyerang markas kami, menolak menunjukkan pada kami identitas dan menganiaya kami, menahan salah seorang wartawan kami," kata Ahmed Zein, yang memimpin Al Jazeera Mubasher di Kairo, kepada Reuters.

Markas besar Al Jazeera Mubasher Egypt (Live), yang menyiarkan kejadian-kejadian internasional secara langsung, telah diserang pada awal bulan ini oleh para pejabat keamanan yang mengatakan saluran itu tidak memiliki ijin yang layak.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan tindakan itu merupakan bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap media.

Pemerintah membantah mereka berupaya menyensor media dan mengatakan saluran itu tidak memiliki dokumen yang diperlukan.

Al Jazeeramenjelaskan mereka sudah mengajukan ijin baru berdasar alamat terpisah dari markas besar Al Jazeera itu. Mereka mengharapkan ijin baru itu akan keluar Minggu, kata Zein. (BK)