Tim Gegana Sisir Komplek Pemkab Klaten


Tim Gegana Polda Jateng dari Mako Brimob Boyolali melakukan penyisiran di komplek Pemkab Klaten, Jumat (11/5) siang pukul 13.40 WIB. Pemeriksaan itu terkait adanya SMS ancaman bom yang diterima sejumlah pejabat dan karyawan Pemkab Klaten, pagi harinya.
Lima personil Tim Gegana dengan mobil Gegana lengkap langsung menyisir ruangan gedung blok B dan C.

Mereka didampingi petugas Satpol PP dan sejumlah pejabat. Dengan metal detector dan cermin cembung, mereka menyisir semua ruangan yang bisa dibuka, termasuk kamar mandi dan gudang. 
Namun mereka tak bisa masuk ke ruang kerja bupati dan wakil bupati yang terkunci, padahal bupati yang diperkirakan menjadi target si pengirim SMS. Meskipun isi SMS menyebutkan ancaman pada pihak Bupati Sunarna yang dinilai telah mengecewakan.

Tampak hadir di lokasi penyisiran, Kabag Ops Kompol Edi Wibowo dan Kapolsek Kota AKP Heru Setyaningsih, sejumlah personil TNI, Asisten I Sekda Klaten Purwanto AC, Kepala Satpol PP Bambang Giyanto dan sejumlah pejabat.

Kapolres Klaten AKPB Kalingga Rendra Raharja mengatakan polisi melakukan langkah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Begitu ada laporan ancaman bom yang masuk, maka pihaknya akan melakukan pengecekan ke lokasi dan meminta bantuan dari tim Gegana.
"Begitu ada ancaman, kami akan lakukan langkah sesuai SOP yang berlaku. Syukur kalau tak ada bom yang ditemukan," tegas Kapolres.

Densus Tangkap Dua Warga Solo Terlibat Bom Kepunton


Detaseman Khusus (Densus) 88 melakukan penangkapan terhadap dua orang warga yang diduga terkait dengan kasus bom Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, September tahun lalu. Keduanya adalah Rezki Dian Furqoni alias Kuncung dan Teguh alias Parkit. Kedua orang tersebut ditangkap di dua lokasi berbeda.

Begitu mendengar kabar penangkapan, Rudi Hartono, ayah Rezki Dian langsung mendatangi Polresta Solo. Didampingi oleh Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono, pria 44 tahun itu langsung tergesa-gesa masuk lewat pintu ruang Satreskrim. Sekitar 15-an menit, Rudi pun keluar dari ruang. Langkahnya tak secepat ketika masuk, tatapan matanya kosong, dan beberapa kali memegangi jidad.


“Kedatangan saya ke sini untuk memastikan apakah anak saya memang ditangkap Densus. Tadi diberitahu oleh pihak Polres jika kabar itu memang benar,” kata Rudi menggunakan nada bicara lirih, Jumat (11/5/2012).

Ia lantas menghela nafas panjang mencoba tegar. Sebab ia baru saja meninggalkan sang istri di rumah sakit yang sedang melahirkan. Kabar itu penangkapan itu pun tak ia beritahukan pada istri karena takut shock.

Source:  Tribunjogja.com

Operasi Mantap Praja Aceh 2012


Operasi Mantap Praja Aceh 2012 adalah sandi tugas pengamanan atas penggelaran pesta demokrasi Propinsi Aceh dalam memilih gubernur periode 2012-2017, dan 17 daerah yang akan memilih wali kota-wakil wali kota atau bupati-wakil bupati yang melibatkan Brimob Nusantara dan Mabes Polri sejak tanggal 19 Maret 2012.

Jajaran Satuan III Pelopor maupun jajaran Korps Brimob telah mempersiapkan operasi ini sejak Oktober 2011 melalui latihan parsial dan terangkai termasuk penyiapan sarana dan prasarana pendukung, namun pelaksanaannya sempat tertunda hingga dua kali. Pada awalnya, Pilkada di provinsi paling barat di Indonesia ini dijadwalkan digelar pada 24 Desember 2011. Kemudian jadwal diundur menjadi 16 Februari 2012. Jadwal tersebut diundur lagi menjadi 9 April 2012 karena adanya gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait calon independen dan calon partai lokal, juga karena kandidat masih dalam proses verifikasi serta sebagian daerah belum memiliki panitia pelaksana untuk pengadaan logistik.

Brimob Diturunkan Mengevakuasi Korban Pesawat Sukhoi


Mabes Polri menyatakan telah menurunkan 1.500 personelnya untuk mengevakuasi korban pesawat Sukhoi yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor. Tugas utama mereka adalah penyelamatan korban.

"Pasukan yang diturunkan adalah 4 SSK (Satuan Setingkat Kompi) dari Brimob, Dalmas sebanyak 1 SSK, sisanya adalah dari Polres Bogor," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, di Mabes Polri, Kamis, 10 Mei 2012.

Saud mengemukakan dalam rangka penanganan korban, tim evakuasi di bawah pimpinan dari Basarnas menggerakkan semua SAR yang ada. Baik dari kekuatan TNI-Polri dan masyarakat untuk membantu evakuasi para korban dari TKP ke tempat yang ditentukan.

"Jika ada korban segera diangkut dengan menggunakan pesawat yang ada dari TKP ke Halim dan nantinya akan dibawa ke RS Polri, Kramat Jati," ujarnya.

Saud mengatakan untuk persiapan jika nantinya ada korban meninggal dunia, tim Disaster Victim Identification (DVI) bersiap melakukan identifikasi. Proses itu dimaksudkan untuk memperjelas identitas korban untuk diserahkan kepada keluarga.

"Di situ tergabung tim berbagai instansi ahli forensik. Untuk mengidentifikasi korban melalui tes DNA maupun pengenalan secara fisik terhadap korban," ujarnya.

Brimob News

Tim Gegana Brimob Polda Sulut Disponal Sebuah Mortir


Pasca penemuan mortir berukuran panjang 34 cm dan berdiameter 8 cm oleh buruh bangunan, di satu diantara kediaman di kompleks Mangga 2 Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian, Senin kemarin. Jajaran polres Bitung dan Tim Gegana Brimob Polda Sulut melakukan disposal dilokasi lapangan Tembak Dodik Secata B yang terletak di Kelurahan Girian Indah Selasa.

Sebelum melakukan disponal, Tim Gegana Brimob Polda Sulut mengambil barang bukti berupa mortir yang telah diamankan oleh jajaran Polres Bitung di lapangan Tenis Polres. Kemudian selanjutnya oleh petugas dimasukan kedalam drum warna merah mobil Gegana. "Ada 8 personil yang dilibatkan dalam disponal kali ini, dibawah pimpinan Wakaden Gegana Brimob Polda Sulut Kompol Irwan Jaya SIK," kata Kabag Ops Polres Bitung Kompol Asep Darmawan.

Dijelaskannya disponal dilakukan sekitar pukul 15.30 Wita di lokasi lapangan tembak milik Dodik Secata B, setelah sebelumnya pihak gegana melakukan berbagai persiapan teknis untuk melakukan disponal. "Sebelum disponal kami melakukan pemberitahuan kepada warga sekitar melalui pengeras suara yang ada di mobil Gegana, bahwa akan melakukan disponal kemudian melakukan penggalian tanah untuk meletakan mortir tersebut sebelum di disponal," tuturnya.

Dilokasi disponal, mortir diletakan dalam lubang yang telah dipersiapkan, kemudian dari jarak sekitar 150 meter ditarik kabel dan pemicu disponal. "Disponal ready, dalam hitungan mudur diponal dimulai, 5,4,3,2,1," kata personil Gegana Brimob Polda Sulut dari pengeras suara, dan Boom bunyi hasil disponal disertai asap hitam yang keluar.

Terpisah Wakaden Gegana Brimob Polda Sulut Kompol Irwan Jaya SIK menjelaskan dalam Disponal ini tidak ada standar jarak yang dilakukan untuk disponal. "Yang terpenting ialah safety nya sehingga ada jarak pelindung dari serpihal hasil disponal.

Menurutnya, dalam disponal tersebut pihaknya berlindung dibalik mobil Gegana yang diposisikan horisontal. "Kalau pun ada serpihan yang terbang bisa terlindung karena ada penghalang, kalau tidak ada itu bisa saja kena serpihan meskipun radius 200 meter," tambahnya.

Dijelaskannya mortir tersebut saat disponal disponal dipakai metode penguraian supaya tidak terjadi ledakan yang dipicu oleh detonator aslinya. "Kami pecahnya mortirnya sehingga dia terurai dan setelah itu diamankan detonatornya. Selanjutnya detonator tersebut akan kami musnahkan," tandasnya.

Source: Tribun Manado

Brimob ke Lokasi Bentrok di Kampar


Pekanbaru - Sebanyak 60 personel Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Riau dikirim ke lokasi bentrok antara warga dengan karyawan PT RAKA di Desa Danau Lancang, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, untuk meredam amuk massa kedua pihak.
"Tadi dari Polda Riau di Pekanbaru juga telah menerjunkan sebanyak 60 personel Brimob untuk turut mengamankan peristiwa bentrok di Kampar," kata Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Syarif Pandiangan di Rumah Sakit (RS) Santa Maria Pekanbaru, Senin (7/5).
Di RS Santa Maria juga telah dirawat tujuh korban bentrok yang seluruhnya pekerja perkebunan PT Riau Agung Karya Abadi (RAKA) . Enam di antaranya dikabarkan mengalami luka tembak.

"Dari 60 personel Brimob itu, di antaranya juga merupakan tim penyidik yang dikhususkan untuk menelusuri penyulut terjadinya bentrok antara warga dengan karyawan perusahaan perkebunan itu," ujarnya.

Pandiangan menjelaskan, dari seluruh sumber yang berhasil dikumpulkan pihaknya mendapati enam orang mengalami luka tembak dan satu luka terkena lemparan di dahi. "Jadi jumlahnya tujuh orang korban luka parah yang telah dilarikan ke RS Santa Maria ini," katanya.

Informasi terakhir dari pihak RS, dari tujuh korban bentrok yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif, tiga di antaranya dipastikan menjalani rawat inap karena mengalami luka parah akibat senjata api. Mereka adalah Biler Napitupulu, 30, yang mengalami luka tembak di paha kiri; Rifai Tobing, 29, luka tembak pada betis kanan; dan Ari Syahputra, 20,luka tembak di bahu kiri.

Sementara itu, korban bentrok lainnya yang juga sempat dilarikan ke RS Santa Maria, yakni Edwar, Pardamaian Manik, Eka Simatupang, dan Cornelius dipastikan menjalani rawat jalankarena luka yang dialami tidak parah.

Detasemen A Pelopor Brimob Polda Jatim Latihan Bersama


Anggota jajaran Detasemen A Pelopor Satbrimob Polda Jatim melaksanakan Apel Gabungan, latihan bersama persiapan TW II dan Anev mingguan rutin yang bertempat di Mako Subden 2 Detasemen A Pelopor Satbrimob Polda Jatim. Pelaksanaan apel gabungan, latihan bersama persiapan TW II dan Anev mingguan rutin ini dipimpin oleh Palakhar Kaden A Pelopor Satbrimob Polda Jatim Kompol. Teguh Triwantoro, S.I.K. Kegiatan rutin ini bermaksud sebagai sarana silahturohmi antara anggota Jajaran Detasemen A Pelopor Satbrimob Polda Jatim, persamaan persepsi di bidang latihan maupun pelaksanaan tugas dilapangan serta Anev mingguan jajaran Detasemen A Pelopor Satbrimob Polda Jatim. Kegiatan diawali dengan apel gabungan yang dipimnpin oleh Palakhar Kaden A Pelopor Satbrimob Polda Jatim Kompol. Teguh Triwantoro, S.I.K. dilanjutkan dengan latihan bersama. Adapun materi latihan persiapan TW II adalah mengumandangkan Asma’ul Husna, Joged Komando seri I dan II, PHH dan Anti Anarkis. Pelaksanaan rangkaian kegiatan ditutup dengan kegiatan Anev Mingguan yang di ikuti oleh para Pasi dan para Kasubden Jajaran Detasemen A Pelopor Satbrimob Polda Jatim yang dipimpin oleh Palakhar Kaden A Pelopor Satbrimob Polda Jatim Kompol. Teguh Triwantoro, S.I.K.

Kapolresta Solo Lepas Brimob


Solo - Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in melepas pasukan Brimob untuk kembali ke markasnya di Srondol, Semarang, di Mapolresta Solo, Senin (7/5/2012). Hal ini dikarenakan kondisi kota Solo telah aman setelah terjadi bentrokan antara ormas dan warga di kampung Gandekan, Jebres beberapa waktu lalu.

Brimob Pasang Pintu Metal Detector di DPRD Babel


BANGKA - Tim Brimob Polda Babel menyiapkan perlengkapan pengamanan di pintu masuk kantor DPRD Babel, Senin (7/5/2012).
Beberapa anggota Brimob memeriksa lokasi pelantikan. Mereka juga memasang pintu metal detector untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pelantikan Gubernur dan Wagub Babel Eko Maulana Ali-Rustam Effendi berlangsung pukul 14.00 WIB. Pejabat yang akan melantik pasangan ini yakni Mendagri Gamawan Fauzi.

Source: BANGKAPOS

Polwan dan Brimob Siaga di Pengadilan Batam


Polwan dan Brimob siaga di Pengadilan Negeri Batam, Senin (7/5/2012). Mereka dipusatkan di ruang sidang utama.
Ruang itu akan dipakai untuk sidang dengan terdakwa Ajun Komisaris Besar Mindo Tampubolon. Hari ini, sidang dijadwalkan mendengar tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).
Untuk mencegah ada insiden akibat reaksi pengunjung sidang, polisi menjaga ruang sidang. Tiga pintu ruang sidang dijaga polisi. Setiap pintu dijaga minimal 10 polisi. Bahkan, pintu utama dijaga lebih dari 20 polisi. Sebagian berbaris membentuk lorong.
Setiap orang yang masuk dari pintu utama digeledah. Bahkan, sebagian polisi berpakaian sipil ikut digeledah.

Source: Regional Kompas

Proses Pidana Sembilan Brimob Sedang Berjalan


Jakarta- Kepolisian RI menyatakan, sembilan anggota Brigadir Mobil Gorontalo yang terlibat dalam penembakan anggota satuan Komando Strategis Angkatan Darat Gorontalo masih menjalani proses pidana atas tindakannya yang menyebabkan Prajurit Dua Firman Baso meninggal dunia. Ia menyatakan ini untuk menanggapi tudingan bahwa sembilan anggota brimob ini hanya menjalani persidangan disiplin saja.

“Proses pidana masih berlanjut, tunggu saja hasilnya,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Ahmad saat dihubungi, Ahad, 6 Mei 2012.
Boy menyatakan, sembilan anggota brimob ini memang sudah selesai menjalani proses sidang disiplin dan menerima vonis. Akan tetapi, menurut dia, proses ini belum selesai, karena sembilan anggota tersebut tetap harus menjalani proses sidang pidana karena telah menyebabkan kematian. “Proses pemeriksaan dan penyidikan masih berjalan,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane menyatakan, hukuman disiplin berupa teguran dan penundaan pendidikan selama satu tahun bagi sembilan anggota Brimob ini hanya mencederai rasa keadilan masyarakat. Selain itu, hukuman ini juga akan menimbulkan rasa sakit hati dan dendam kepada Polri dari anggota TNI.

Kurang tegasnya Polri memberikan hukuman bagi anggotanya, menurut dia, akan memunculkan pertanyaan di masyarakat mengenai bentuk hukum yang mau ditegakkan Polri. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan bentrok antara Polri dan TNI tidak pernah selesai. Keputusan ini dapat memicu kemarahan oknum-oknum TNI yang tidak mustahil dilakukan dengan main hakim sendiri dan menebar kebencian pada polisi.

Konflik ini bermula ketika pasukan Brimob berpatroli harian melewati kantor Komisi Pemilihan Umum Limboto pada 20 April 2012 sekitar pukul 23.30 WITA. Pasukan Brimob yang menggunakan truk ini dilempari batu dan botol oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. Dalam penyerangan ini dua orang anggota Brimob mengalami luka pada kepalanya akibat lemparan batu.

Setelah berlindung sementara di Kantor Polres Limboto, pasukan Brimob ini melakukan pengejaran sekitar pukul 02.00 WITA, Ahad, 21 April 2012. Pada saat melakukan razia dan pengejaran ini, pasukan Brimob mengenali bahwa kelompok tidak dikenal tersebut adalah anggota TNI.

Menurut Polri, razia dan pengejaran ini mendapat perlawanan dari anggota Kostrad sehingga anggota Brimob harus melepaskan tembakan. Tembakan yang dilakukan juga diklaim tidak menggunakan peluru tajam tetapi peluru karet. Empat orang anggota Kostrad Gorontalo mengalami luka akibat tembakan tersebut yaitu Prada Firman, Prada Apriadi, Prada Yanris, dan Prada Tiflif. Korban dari Brimob dan satuan Kostrad dilarikan ke Rumah Sakit Limboto, Gorontalo untuk menjalani perawatan.

Setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit, satu prajurit TNI Angkatan Darat dari satuan Kostrad Gorontalo, Prada Firman meninggal dunia pukul 05.00 WITA, Kamis, 26 April 2012. Prada Firman tertembak peluru karet dan peluru tajam yang mengenai lengan sebelah kiri dan tembus hingga ketiak. Korban sempat kritis beberapa hari selama dirawat di RS Alwi Shaboe, Gorontalo.

Source: TEMPO.CO