Khadafi Perintahkan Warga Libia Melawan


TRIPOLI-Liputan Dunia: Pemimpin tersingkir Libia Moamar Khadafi meminta warga Liba turun ke jalan menentang kepemimpinan sementara bangsa itu.

Dalam sebuah pesan suara yang disiarkan televisi Suriah, Arrai, dia mengatakan kondisi Libia menjadi tidak tertahankan. Pesan ini disampaikan saat pertempuran sengit masih berlangsung antara pasukan anti-Khadafi dengan loyalis di Kota Sirte, kampung halaman Khadafi.

Meski beberapa kali menyampaikan pesan suara tetapi hingga saat ini keberadaan Khadafi masih belum diketahui. Khadafi dan juru bicaranya sering menggunakan TV Arrai sebagai media untuk menyiarkan pesan suara setelah kabur dari Ibu Kota Tripoli, yang sekarang dikuasai Komisi Transisi Nasional (NTC).

Pesan terakhir Khadafi di Arrai sebelum ini disiarkan tanggal 20 September. Tidak jelas kapan pesan suara dengan kualitas buruk itu direkam, tetapi di dalam pesan dia mengatakan, "Saya memerintahkan warga Libia, lelaki dan perempuan, untuk keluar rumah ke lapangan dan jalan-jalan dalam jumlah jutaan". "Keluar dengan damai.... berani, bangkit, turun ke jalan, kibarkan bendera hijau kita ke udara. Jangan takut, kalian adalah rakyat, kalian punya hak di negara ini," tegas Khadafi.

Khadafi juga mempertanyakan hak NTC untuk memerintah. "Apa legitimasinya? apakah rakyat Libia memilih mereka? apakah rakyat Libia menunjuk mereka?" Sementara itu, pertarungan sengit masih berlangsung di Sirte, basis kekuatan pasukan pendukung Khadafi. Salah satu komandan NTC, Nasser el-Mgasibi, mengatakan, "Hari ini kami menambah kekuatan untuk memotong pergerakan para loyalis Khadafi". Pertempuran berlangsung di kawasan pantai, dan seorang komandan NTC lainnya mengatakan penembak jitu pasukan Khadafi sering berubah posisi.

Ribuan warga sipil telah keluar mengungsi dari Sirte tetapi NTC meyakini masih ada ratusan lainnya yang bertahan. Sejumlah warga yang melarikan diri memprotes serangan bom dan tembakan NATO dan NTC yang sembarangan. Juga ada laporan yang menyebutkan 1.000 brigade NTC dikirim ke Bani Walid, kota basis pertahanan terakhir Khadafi lainnya.

Sumber: BBC

Perang Antarkartel di Meksiko Tewaskan 32 Orang


MEKSIKO-Liputan Dunia: Sebanyak 32 mayat ditemukan di sejumlah lokasi berbeda di kawasan timur kota Veracruz, Meksiko, Jumat (7/10).

Jenazah ini diperkirakan sebagai korban kekerasan antarkartel narkoba di Meksiko yang semakin meningkat. Puluhan mayat ini ditemukan di tiga rumah di Veracruz ketika militer melakukan razia di kawasan tersebut dalam operasi yang dinamakan 'Selamatkan Veracruz'.

Sekitar 40.000 orang diperkirakan tewas sejak militer diterjunkan untuk memerangi kartel narkoba tahun 2006. Penemuan 32 mayat terbaru ini merupakan yang terbesar setelah dua pekan lalu 35 mayat dibuang tengah hari di sebuah jalan sibuk di Boca del Rio di Veracruz. Mereka diduga dibunuh oleh kelompok Zetas, salah satu kartel terbesar di Meksiko. Pemerintah Meksiko mengumumkan pengerahan lebih banyak lagi pasukan keamanan sebagai bagian dari perang atas penyelundupan narkoba di kawasan tersebut.

Militer diterjunkan untuk berperang melawan kartel narkoba karena kepolisian Meksiko disinyalir ikut memberi perlindungan bagi kartel narkoba. Awal pekan ini, 18 pejabat kepolisian ditangkap karena terindikasi menerima suap dari kartel Zetas, sebagai upah untuk melancarkan usaha kartel narkoba. Meski banyak gembong narkoba yang ditangkap, kekerasan tidak pernah berhenti karena saat ini juga tengah berlangsung perang antara dua kartel besar di Meksiko.

Kartel Zetas dan Gulf tengah terlibat perang hidup-mati untuk memperebutkan kekuasaan atas rute-rute penyelundupan obat bius dari Meksiko menuju Amerika Serikat. Kartel narkoba di Meksiko awalnya dibentuk oleh para tentara mantan anggota pasukan khusus Meksiko. Kelompok Zetas mulanya berperan sebagai tentara bayaran untuk mengamankan kepentingan kartel Gulf. Tetapi kemudian Zetas memilih jalan sendiri, dan melawan bekas majikannya dalam pertempuran memperebutkan jalur penyelundupan narkotika.

Sumber: BBC

2 Anak Tewas dalam Ledakan di Yaman


SANAA-Liputan Dunia: Dua anak tewas di wilayah selatan Yaman setelah mereka secara tidak sengaja meledakkan sebuah granat saat berusaha mengambil besi dari bahan peledak tersebut.

Kedua anak yang berusia 9 dan 13 tahun itu tewas di Kota Zinjibar, Ibu Kota Provisni Abyan dimana pasukan pemerintah bertempur melawan militan Al-Qaeda selama lima bulan terakhir.

Saksi mata Mohammed Hamel mengatakan kedua anak itu berusaha mendapatkan besi dari granat tersebut untuk dijual. Pengambilan besi itu merupakan hal yang biasa dilakukan anak-anak miskin di Yaman.

Serangan Bunuh Diri Tewaskan 65 Orang


MOGADISHU-Liputan Dunia: Serangan bom bunuh diri di ibu kota Somalia, Mogadishu, Selasa (4/10), menewaskan setidaknya 65 orang dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Para pejabat pemerintah tengah mengadakan pertemuan di satu satu gedung kementerian ketika mobil berisi bom melewati pos pemeriksaan dan kemudian meledak. "Tiba-tiba saja terdengar suara yang sangat keras.

Perabotan, jendela, dan tembok hancur," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Abdullahi Godah Barreh.

Terdapat delapan kementerian di gedung yang menjadi sasaran serangan bom bunuh diri. "Jadi bisa Anda bayangkan ramainya gedung tersebut.
Saya memperkirakan jumlah korban akan bertambah," kata Barreh. Ia mengatakan kompleks perkantoran ini dijaga ketat oleh tentara dan separuh menteri berkantor di sini. "Itulah sebabnya gedung ini menjadi sasaran teroris," tandasnya.

Bom ini memiliki daya ledak yang sangat besar yang membuat potongan tubuh korban terlempar hingga beberapa ratus meter. Wartawan BBC Mohammed Dhore yang berada di lokasi kejadian mengatakan ini adalah insiden terburuk yang pernah ia alami. "Saya melihat mayat-mayat yang terbakar, yang tergeletak begitu saja. Gedung di kementerian ini hancur," kata Dhore. "Orang-orang syok, menangis, sementara mereka yang mengalami luka-luka mencari bantuan.

Tentara mengeluarkan tembakan, namun saya tidak tahu kepada siapa mereka mengarahkan tembakan," katanya. Di antara korban tewas terdapat tentara dan mahasiswa yang tengah mengunjungi Kementerian Pendidikan.

Kelompok militan al Shabaab mengatakan bertanggung jawab atas serangan ini. Somalia tidak memiliki pemerintahan yang efektif sejak 1991. Pemerintah peralihan dan milisi Islam berebut menjalankan negara tersebut. Al Shabab menguasai sebagian besar wilayah Somalia seletan dan tengah. Kelompok ini mundur dari Mogadishu dua bulan lalu.

Sumber:  BBC, Media Indonesia

Pembunuh Burhanuddin Rabbani dari Pakistan


KABUL--KABAR-KINI: Pembunuh utusan perdamaian Afghanistan Burhanuddin Rabbani adalah warga Pakistan. Itu disampaikan kantor Presiden Hamid Karzai dalam sebuah pernyataan, Minggu (2/9).

Bukti menunjukkan bahwa kematian Rabbani bulan lalu direncanakan di Quetta. "Orang yang melancarkan serangan bunuh diri terhadap Rabbani seorang warga negara Pakistan", kata pernyataan itu mengutip penyelidik. (BK)

25 Prajurit Yaman Tewas dalam Bentrok dengan Al-Qaeda


YAMAN--BERITA-KINI: Sedikitnya 25 prajurit tewas dalam bentrokan-bentrokan dengan militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan insiden salah tembak di Yaman selatan.

Itu dikatakan sejumlah pejabat keamanan, Minggu (2/9). Menurut pejabat-pejabat itu, beberapa dari prajurit tersebut tewas dalam serangan angkatan udara Yaman yang secara tidak sengaja mengenai sebuah sekolah di kota Zinjibar, Yaman selatan. (BK)

Pemimpin Gerilyawan Senior Afghanistan Ditangkap


KABUL--BERITA-KINI: Pasukan keamanan North Atlantic Treaty Organization (NATO) berhasil menangkap seorang komandan senior dari jaringan Haqqani.

Jaringan tersebut selama ini menjadi pendukung utama Taliban di Afghanistan. Haji Mali Khan, berhasil ditangkap dalam sebuah operasi yang dilakukan di Provinsi Paktia, Afghanistan.
Khan dikenal sebagai paman dari Siraj dan Badruddin Haqqani. Berdasarkan keterangan pihak NATO, Khan adalah sosok yang dianggap sebagai tetua dari klan Haqqani. Sebagai seorang komandan, Khan diketahui telah membangun basis pertahanan di Afghanistan dan Pakistan. Demikian diberitakan Associated Press, Minggu (2/10/2011).

Dalam penangkapan di Paktia ini, Khan ditangkap bersama deputi dan pengawalnya. Khan dipastikan bekerja langsung dibawah kepemimpinan dari Siradj Haqqani.

Khan juga diketahui menggerakkan pasukan dari Pakistan ke Afghanistan untuk melakukan aksi teror. Jaringan Haqqani yang dipimpin oleh Jallaludin Haqqani dikenal memiliki kaitan dengan Taliban dan Al Qaeda. Kelompok ini dianggap kerap mengancam keamanan di Afghanistan.

Mereka juga ditengarai melalukan ratusan serangan, termasuk menduduki Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan markas NATO di Kabul bulan lalu. (BK)

Juru Bicara Khadafy Membantah Telah Ditangkap


TUNIS--BERITA-KINI: Moussa Ibrahim, juru bicara Moammar Khadafy, telah menelpon sebuah saluran televisi yang bermarkas di Suriah, Sabtu (1/10/9/2011) untuk membantah laporan, bahwa ia sendiri telah ditangkap pekan ini. Ibrahim mengatakan pada Reuters,

Senin, ia masih secara leluasa bisa bergerak keluar dan masuk kota asal Khadafy, Sirte, yang saat ini dikepung oleh pasukan anti-Khadafy.
Beberapa laporan media mengatakan, Ibrahim, yang menyamar sebagai seorang wanita, telah ditangkap oleh pasukan yang setia pada Dewan Transisi Nasional (NTC) yang berkuasa ketika berada di kota Misrata yang dikuasai NTC. "Informasi itu bohong dan tidak mencerminkan kenyataan, karena saya masih berada di wilayah Sirte dengan 23 pejuang," kata Ibrahim pada TV Array.

"Kami telah diserang selama satu setengah hari oleh pemberontak bersenjata berat. Ada korban tewas pada kedua belah pihak," tambah Ibrahim. Sirte, satu dari dua kota penting yang masih dikuasai kubu pro-Khadafy di Libya terus mendapat serangan gencar dari pasukan NTC dan serangan udara NATO.

"Besok kami memperkirakan akan ada serangan hebat dari beberapa titik di Sirte, tapi kami telah siap," kata Ibrahim. Ibrahim, menjadi sosok yang mewakili perlawanan Khadafy dalam perang saudara di Libya. Ia diperkirakan mengetahu secara persis dimana Khadafy berada dalam pelarian.

Namun, Ibrahim menolak mengomentari keberadaan pemimpin Libya yang terguling itu. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dengan TV Arrai bahwa Khadafy telah mengutus dirinya agar menyampaikan duka citanya pada keluarga mantan presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, yang puteranya, Khaled Abdel Nasser, meninggal pada 15 September lalu.

Laporan mengenai penangkapan Ibrahim itu memang dengan cepat dipertanyakan. Juru bicara dewan militer Misrata NTC mengatakan pada hari berikutnya: "Kami tidak dapat memastikan ia telah ditangkap".

Pada Jumat, laman Internet bekas saluran televisi negara Allibya mengatakan, "Moussa Ibrahim belum tertangkap. Ini hanya rumor yang sengaja ditiupkan untuk mengalihkan perhatian dari pemberontak (yang) kalah di tangan pasukan pendukung Khadafy di Sirte.

" Sejak pemberontak NTC membanjiri Tripoli pada 23 Agustus, ia terus mengeluarkan pernyataan melalui televisi Arrai dari tempat yang tak diungkapkan. (BK) Sumber : ANT, AFP, REUTERS

Densus 88 AT Bekuk Anggota Jaringan Teroris Cirebon di Solok


SOLOK--BERITA-KINI: Densus 88 AT Mabes Polri menangkap seorang yang diduga anggota jaringan teroris Cirebon di Jorong Kasiak, Nagari Koto Sani, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Terduga teroris bernama Beni Asri (26) itu diciduk di wilayah hukum Polresta Solok pada Jumat (30/9) sekitar pukul 12.00 WIB.
Kapolres Solok AKBP Lufti Martadian, Minggu (2/10/2011) membenarkan penangkapan yang dilakukan personel Densus 88 AT Mabes Polri di wilayahnya. "Ya, benar ada penangkapan terkait kasus teror bom di Cirebon. Identitasnya Beni Asri, warga Nagari Koto Sani yang sebelumnya berada di Cirebon dan baru kembali ke kampung halamannya beberapa waktu lalu,” kata Lufti.

Menurut Lufti, Beni ditangkap ketika akan melakukan salat Jumat di sebuah masjid di kampungnya. Proses penangkapan berlangsung cepat tanpa perlawanan dari yang bersangkutan. “Setelah ditangkap, dia langsung dibawa Densus ke Mabes Polri untuk diperiksa,” kata Lufti.(BK)

Militer dan Oposisi Suriah Kembali Bentrok


DAMASKUS--BERITA-KINI: Bentrokan antara militer Suriah dan aktivis oposisi kembali terjadi di Provinsi Homs.
Tujuh tentara dan polisi dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan oposisi itu. Sumber-sumber mengatakan demonstrasi di Suriah, yang dimulai dengan damai sejak enam bulan lalu, meningkat menjadi kekerasan akibat rasa frustasi pemrotes atas mandegnya reformasi.

Kantor berita milik negara Sana mengutip juru bicara pemerintah yang menyebutkan tujuh tentara dan anggota penegak hukum di Rastan, di antara mereka ada dua petugas, tewas, sementara 32 orang lainnya terluka. "Dalam sebuah operasi khusus, unit militer telah sukses menjalankan tugas mereka, menahan sejumlah anggota kelompok bersenjata, menyita senjata mereka, amunisi," katanya.

"Anggota militer mendesak kelompok teroris untuk memulihkan stabilitas di Rastan dan penduduk," kata dia. Laporan dari Rastan, kota dengan penduduk 40.000 orang, mengindikasikan bahwa militer yang menyeberang menjadi oposisi bertempur dengan pasukan pemerintah untuk melindungi pemrotes.

Laporan wartawan menyebutkan pasukan keamanan Suriah sebagian besar mendukung Presiden Assad, tetapi para pembelot telah membangun pertahanan di sekitar Rastan, sekitar 180 km dari utara Damaskus, dengan merekrut kelompok Sunni. Pejabat militer didominasi oleh minoritas sekte Alawite, yang berasal dari sekte yang sama dengan keluarga Assad, tetapi pasukan tentara kebanyakan berasal dari kelompok Sunni. Penduduk Rastan mengatakan, setidaknya 1.000 orang personel tentara membelot dan kelompok bersenjata lain juga bentrok dengan pasukan pemerintah.

Setidaknya, 11 orang pemrotes tewas diseluruh negara itu, sebagian besar di pusat kota provinsi Homs dan Hama, menurut kelompok oposisi yang berbasis di Inggris Pemantau HAM Suriah. PBB memperkirakan lebih dari 2.700 orang tewas di Suriah sejak kerusuhan dimulai. Sementara itu, AS marah terhadap Suriah atas serangan terhadap Duta Besar AS Robert Ford pada Kamis (29/9) lalu.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri AS mengatakan duta besar Suriah telah dipanggil Jumat (30/9) dan mengatakan "serangan terhadap Ford merupakan serangan terhadap AS", dan menyebutkan AS telah meminta kompensasi atas penyerangan itu. Ford dilempar batu dan tomat oleh gerombolan pendukung Presiden Bashar al-Assad ketika akan bertemu dengan pemimpin oposisi di Damaskus. (BK)

NATO Klaim Tangkap Pimpinan Senior Haqqani


KABUL--BERITA-KINI: Komandan senior Haqqani di Afghanistan, yang juga adalah paman dari pemimpin jaringan itu, telah ditangkap di negara yang dicabik perang itu, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF), pimpinan NATO, Sabtu. (BK)