TRIPOLI-Liputan Dunia: Pemimpin tersingkir Libia Moamar Khadafi meminta warga Liba turun ke jalan menentang kepemimpinan sementara bangsa itu.
Dalam sebuah pesan suara yang disiarkan televisi Suriah, Arrai, dia mengatakan kondisi Libia menjadi tidak tertahankan. Pesan ini disampaikan saat pertempuran sengit masih berlangsung antara pasukan anti-Khadafi dengan loyalis di Kota Sirte, kampung halaman Khadafi.
Meski beberapa kali menyampaikan pesan suara tetapi hingga saat ini keberadaan Khadafi masih belum diketahui. Khadafi dan juru bicaranya sering menggunakan TV Arrai sebagai media untuk menyiarkan pesan suara setelah kabur dari Ibu Kota Tripoli, yang sekarang dikuasai Komisi Transisi Nasional (NTC).
Pesan terakhir Khadafi di Arrai sebelum ini disiarkan tanggal 20 September. Tidak jelas kapan pesan suara dengan kualitas buruk itu direkam, tetapi di dalam pesan dia mengatakan, "Saya memerintahkan warga Libia, lelaki dan perempuan, untuk keluar rumah ke lapangan dan jalan-jalan dalam jumlah jutaan". "Keluar dengan damai.... berani, bangkit, turun ke jalan, kibarkan bendera hijau kita ke udara. Jangan takut, kalian adalah rakyat, kalian punya hak di negara ini," tegas Khadafi.
Khadafi juga mempertanyakan hak NTC untuk memerintah. "Apa legitimasinya? apakah rakyat Libia memilih mereka? apakah rakyat Libia menunjuk mereka?" Sementara itu, pertarungan sengit masih berlangsung di Sirte, basis kekuatan pasukan pendukung Khadafi. Salah satu komandan NTC, Nasser el-Mgasibi, mengatakan, "Hari ini kami menambah kekuatan untuk memotong pergerakan para loyalis Khadafi". Pertempuran berlangsung di kawasan pantai, dan seorang komandan NTC lainnya mengatakan penembak jitu pasukan Khadafi sering berubah posisi.
Ribuan warga sipil telah keluar mengungsi dari Sirte tetapi NTC meyakini masih ada ratusan lainnya yang bertahan. Sejumlah warga yang melarikan diri memprotes serangan bom dan tembakan NATO dan NTC yang sembarangan. Juga ada laporan yang menyebutkan 1.000 brigade NTC dikirim ke Bani Walid, kota basis pertahanan terakhir Khadafi lainnya.
Sumber: BBC
Dalam sebuah pesan suara yang disiarkan televisi Suriah, Arrai, dia mengatakan kondisi Libia menjadi tidak tertahankan. Pesan ini disampaikan saat pertempuran sengit masih berlangsung antara pasukan anti-Khadafi dengan loyalis di Kota Sirte, kampung halaman Khadafi.
Meski beberapa kali menyampaikan pesan suara tetapi hingga saat ini keberadaan Khadafi masih belum diketahui. Khadafi dan juru bicaranya sering menggunakan TV Arrai sebagai media untuk menyiarkan pesan suara setelah kabur dari Ibu Kota Tripoli, yang sekarang dikuasai Komisi Transisi Nasional (NTC).
Pesan terakhir Khadafi di Arrai sebelum ini disiarkan tanggal 20 September. Tidak jelas kapan pesan suara dengan kualitas buruk itu direkam, tetapi di dalam pesan dia mengatakan, "Saya memerintahkan warga Libia, lelaki dan perempuan, untuk keluar rumah ke lapangan dan jalan-jalan dalam jumlah jutaan". "Keluar dengan damai.... berani, bangkit, turun ke jalan, kibarkan bendera hijau kita ke udara. Jangan takut, kalian adalah rakyat, kalian punya hak di negara ini," tegas Khadafi.
Khadafi juga mempertanyakan hak NTC untuk memerintah. "Apa legitimasinya? apakah rakyat Libia memilih mereka? apakah rakyat Libia menunjuk mereka?" Sementara itu, pertarungan sengit masih berlangsung di Sirte, basis kekuatan pasukan pendukung Khadafi. Salah satu komandan NTC, Nasser el-Mgasibi, mengatakan, "Hari ini kami menambah kekuatan untuk memotong pergerakan para loyalis Khadafi". Pertempuran berlangsung di kawasan pantai, dan seorang komandan NTC lainnya mengatakan penembak jitu pasukan Khadafi sering berubah posisi.
Ribuan warga sipil telah keluar mengungsi dari Sirte tetapi NTC meyakini masih ada ratusan lainnya yang bertahan. Sejumlah warga yang melarikan diri memprotes serangan bom dan tembakan NATO dan NTC yang sembarangan. Juga ada laporan yang menyebutkan 1.000 brigade NTC dikirim ke Bani Walid, kota basis pertahanan terakhir Khadafi lainnya.
Sumber: BBC