DAMASKUS--BERITA-KINI: Bentrokan antara militer Suriah dan aktivis oposisi kembali terjadi di Provinsi Homs.
Tujuh tentara dan polisi dilaporkan tewas dalam pertempuran melawan oposisi itu. Sumber-sumber mengatakan demonstrasi di Suriah, yang dimulai dengan damai sejak enam bulan lalu, meningkat menjadi kekerasan akibat rasa frustasi pemrotes atas mandegnya reformasi.
Kantor berita milik negara Sana mengutip juru bicara pemerintah yang menyebutkan tujuh tentara dan anggota penegak hukum di Rastan, di antara mereka ada dua petugas, tewas, sementara 32 orang lainnya terluka. "Dalam sebuah operasi khusus, unit militer telah sukses menjalankan tugas mereka, menahan sejumlah anggota kelompok bersenjata, menyita senjata mereka, amunisi," katanya.
"Anggota militer mendesak kelompok teroris untuk memulihkan stabilitas di Rastan dan penduduk," kata dia. Laporan dari Rastan, kota dengan penduduk 40.000 orang, mengindikasikan bahwa militer yang menyeberang menjadi oposisi bertempur dengan pasukan pemerintah untuk melindungi pemrotes.
Laporan wartawan menyebutkan pasukan keamanan Suriah sebagian besar mendukung Presiden Assad, tetapi para pembelot telah membangun pertahanan di sekitar Rastan, sekitar 180 km dari utara Damaskus, dengan merekrut kelompok Sunni. Pejabat militer didominasi oleh minoritas sekte Alawite, yang berasal dari sekte yang sama dengan keluarga Assad, tetapi pasukan tentara kebanyakan berasal dari kelompok Sunni. Penduduk Rastan mengatakan, setidaknya 1.000 orang personel tentara membelot dan kelompok bersenjata lain juga bentrok dengan pasukan pemerintah.
Setidaknya, 11 orang pemrotes tewas diseluruh negara itu, sebagian besar di pusat kota provinsi Homs dan Hama, menurut kelompok oposisi yang berbasis di Inggris Pemantau HAM Suriah. PBB memperkirakan lebih dari 2.700 orang tewas di Suriah sejak kerusuhan dimulai. Sementara itu, AS marah terhadap Suriah atas serangan terhadap Duta Besar AS Robert Ford pada Kamis (29/9) lalu.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri AS mengatakan duta besar Suriah telah dipanggil Jumat (30/9) dan mengatakan "serangan terhadap Ford merupakan serangan terhadap AS", dan menyebutkan AS telah meminta kompensasi atas penyerangan itu. Ford dilempar batu dan tomat oleh gerombolan pendukung Presiden Bashar al-Assad ketika akan bertemu dengan pemimpin oposisi di Damaskus. (BK)